Bhakti Abu Hurairah Kepada Ibunya

Abu Hurairah adalah sahabat yang sangat berbhakti kepada Ibunya

Religi56 Dilihat

Brajanewscom. Abu Hurairah adalah sahabat yang sangat menyayangi ibundanya. Setiap hari dia menemui ibunya dan berkata ,’Terima kasih untukmu, wahai ibuku. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, sebagaimana engkau telah mendidikku di waktu kecil.

Abu Hurairah hatinya terasa sangat sedih karena kenyataan bahwa ibunya belum tersentuh hidayah. Hatinya masih memegang teguh agama nenek moyang dan sangat keras menentang Nabi Muhammad dan risalah yang dibawa Rasulullah.

Tidak kurang-kurang usaha Abu Huraira membujuk ibunya namun sang ibu masih membatu. Suatu saat, ibunya mengucapkan kata-kata yang menyakitkan tentang Rasulullah. Abu Hurairah langsung beranjak pergi sambil membawa pedih di hatinya.

Kepada Rasulullah dia berkata ”Rasulallah, saya telah menyeru ibu supaya masuk Islam, tetapi dia menolak dan menyebutkan kata-kata yang tidak aku sukai tentang Anda. Karena itu, mohonkan kepada Allah agar Dia memberikan hidayah-Nya kepada ibu saya.”

Rasulullah Saw. kemudian berdo’a, ”Ya Allah berikanlah hidayah kepada ibu Abu Hurairah!”

Serasa bergetar dan bergemuruh hatii Abu Hurairah. Dia kembali ke rumah sambil membawa doa Rasuulllah tadi. Setibanya di rumah, Abu Hurairah mendapati pintu kamar ibunya masih tertutup rapat. Mendengar derap langkah Abu Hurairah, ibunya berkata, ”Berhentilah hai Abu Hurairah!”.

Saat itu Abu Hurairah  mendengar suara tumpahan air, ternyata ibunya sedang mandi. Setelah pintu dibuka ibunya mengatakan, ”Hai Abu Hurairah aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Abu Hurairah kembali lagi menghadap Rasulullah sambil menangis karena saking bahagianya. Beliau berkata, ”Ya Rasulullah sungguh saya merasa senang, Allah telah mengabulkan do’a Anda. Allah telah memberikan hidayah kepada ibu saya untuk beriman kepada Allah dan rasulnya “, Rasulullah memuji Allah dan mengucapkan kebaikan.

Abu Hurairah meminta lagi agar dido’akan, ”Ya Rasulallah, Do’akanlah aku dan Ibuku agar Allah membuat aku dan ibuku cinta kepada oang-orang mu’min serta membuat mereka cinta kepada kami”.

Kemudian beliau berdoa’, ”Ya Allah, jadikanlah hambamu yang kecil ini (Abu Hurairah) dan ibunya cinta kepada orang-orang muknin dan jadikan orang-orang mukmin cinta kepada mereka”.

Berkah dari doa Rasululullah, tidak ada seorang mukmin pun yang tidak senang kepada Abu Hurairah, sekalipun tidak pernah bertemu dengannya.

Kisah Abu Hurairah dan ibunya bisa menjadi tauladan bagi kita , bagaimana kita harus berbhakti kepada ibu kita meskipun ada perselisihan diantaranya , karena Allah maha mengetahui dan maha menyatukan diantara perselisihan

Dalam kitab Jami’, ’Abdullah bin Lahi’ah dari Kahlid bin Yazid dari Sa’id bin Abi Hilal, menjadi saksi, setiap kali Abu Hurairah menemui ibunya dan berdoa untuknya, maka ibunya balas mendo’akannya, ’Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, sebagaimana engkau telah berbuat baik kepadaku ketika usiaku telah senja.’”

Berbhaktilah kepada ibumu karena Rasululullah sangat menghormati seorang ibu

“ Ibumu , Ibumu , Ibumu “

Wallahu a’lam bish showab.

 

Redaksi ; Aipama

Tinggalkan Balasan