BrajaNews.com. Bengkulu Utara- Panitia seleksi terbuka dan uji kompetensi jabatan pimpinan tinggi ( JPT ) pratama atau lebih dikenal dengan nama eselon 2 Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara yang prosenya dimulai bulan Oktober 2024 yang lalu sarat dipertanyakan.
Selain belum diumumkannya hasil seleksi JPT Pratama diduga ada kejanggalan sewaktu pengumuman pendaftaran seleksi, yang mana jabatan yang akan diisi dalam pengumuman seleksi tersebut di tulis kosong
“ Ini agak aneh kalau diketerangan jabatan eselon 2 kosong , padahal jabatan tersebut masih ada yang ngisi “ . ucap salah satu LSM yang memberikan tanggapan sewaktu bertemu dengan media BrajaNews.com
Sementara media ini, beberapa kali mau mencoba mengkonfirmasi ke Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bengkulu utara, belum bisa di konfirmasi.
Menurut staf yang berjaga di kantor tersebut kepala BKPSDM bengkulu utara lagi zoom diklat.
Untuk diingat pada Tanggal 28 Oktober 2024 yang lalu sebanyak 20 orang mengikuti seleksi jabatan, panita seleksi diduga cukup menguras anggaran APBD, namun sampai saat ini hasil uji kompetensi jabatan pimpinan tinggi pratama belum ada kejelasan.
Ada lima JPT Pratama yang diseleksi yaitu Asisten Pemerintahan dan ke sejateraan rakyat Asisten I, JPT Pertama kepala Dinas Pendidikan , JPT Pertama Staf Ahli Bidang Ekonomi keuangan dan pembangunan, JPT Pratama kepala Dinas Dukcapil dan JPT Pratama Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Diduga anggaran yang di keluarkan dari APBD Bengkulu Utara tahun 2024 untuk Panitia seleksi terbuka dan uji kompetensi JPT Pratama jelas sudah merugikan keuangan daerah, karena hasilnya sampai sekarang belum di ketahui.
“Sudah lebih kurang tujuh bulan hasilnya belum di ketahui, pelaksanaan itu, jelas anggaran sudah di keluarkan, namun hasilnya tidak ada ini menjadi tanda tanya”. tutupnya
Sementara kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) bengkulu utara, berberapa kali media BrajaNews.com, mencoba untuk mengkonfirmasi tidak ada tanggapan , dan waktu didatangi kekantornya staf hanya menyatakan bawah ibuk lagi zoom diklat.
“ Ibuk Kepala lagi zoom diklat belum bisa diganggu,”kata staf kaban yang menjaga didepan ruangannya . (**)
Aipama